Tulis yang Anda inginkan di sini!

HUMOR

INSINYUR BARU

Seseorang insinyur baru saja berhasil menciptakan sebuah komputer interaktif baru yang sangat cerdas. Insinyur itu bermaksud menjual hak patennya kepada sebuah perusahaan komputer.
Direktur perusahaan itu masih muda. Untuk memperlihatkan kemampuan komputernya itu, ia meminta direktur itu mengajukan sebuah pertanyaan.
"Baik," kata direktur muda itu. Ia duduk lalu mengetik, 'DIMANA AYAHKU?' Tak lama kemudian keluarlah jawaban,
'AYAHMU SEDANG MEMANCING DI TORONTO'.
"Komputer payah," kata direktur itu, "ayahku telah meninggal 20 tahun lalu!"
Tapi insinyur itu tetap yakin dengan kemampuan komputernya.
"Cobalah anda tanya dengan cara lain," usulnya.
Direktur itu mengetik sekali lagi, 'DIMANA SUAMI IBUKU?'
Komputer itu menjawab, 'SUAMI IBUMU TELAH MENINGGAL 20 TAHUN LALU. AYAHMU BARU SAJA MENDAPATKAN IKAN TONGKOL SEBERAT SATU KILO."


PEMUDA CADEL

Ada cerita pengalaman seorang pemuda gagah tapi cadel berasal dari desa sebuk. suatu ketika di warung terminal duduk seorang gadis nan cantik jelita, bermaksud ingin kenalan sang pemuda duduk di depan sang cewek. akan tetapi sebelum duduk di depan cewek sang pemuda karena tidak ingin ditahu dirinya cadel dia mulai belajar mengucapkan R. dibacanya menu di kaca warung nasi rrrawon berulang-ulang. dirasa sudah mulai bisa mengucapkan huruf R sang pemuda dengan gagahnya mulai memesan pada pelayan warung :
p; mbak pesan nasi rrrrrawon
pel; berapa mas
p; satu
pel; minumnya apa mas
p; es jeyuk
ternyata pemuda lupa tidak belajar mengucapkan es jeruk


KHUTBAH JUM'AT

Daerah selatan Lombok terkenal dengan hasil tembakau berkualitas tinggi. Hampir semua petani di musim kemarau menanam tembakau karena hasilnya yg lumayan menggiurkan. Untuk memperoleh hasil tembakau berkualitas tinggi dengan harga mahal, petani harus rela merogoh banyak kocek dan berjemur setiap hari. Maka wajar jika panen tembakau gagal, si petani akan mengenakan handuk sbg tutup kepala, tetapi kalau berhasil gantinya adalah sorban putih atau merah alias naik haji.
suatu hari di pagi hari Jumat, H. Barkah sibuk menimbang hasil panen tembakau untuk dijual. Dia sibuk menghitung timbangan demi timbangan dengan kalkulator andalannya kemudian mencatatnya di selembar kertas. Saking sibuknya H. Barkah hampir lupa kalau hari itu adalah hari Jumat. Untung saja anaknya si Andi mengingatkan kalau jam telah menunjukkan pukul 11.30 wita, azan Jumat sebentar lagi dikumandangkan. Di masjid jamaah celingak celinguk saling bertanya "kok H. Barkah belum sampai" padahal hari itu jadwal dia menjadi khatib dan imam. Tak lama kemudian H. Barkah pun tiba di masjid dan si Marbot lansung azan. Selesai shalat sunnat , H. Barkah langsung naik mimbar, memberi salam lalu duduk untuk menyiapkan tema khutbah dr buku khutbah Jumat andalannya. Khutbah pertama berlalu dengan baik sekalipun sebagian besar jamaah tertidur pulas. Dia duduk kembali diantara dua Khutbah sambil mencari bahan khutbah kedua yang biasa ia persiapkan di saku baju (karena khutbah ke-2nya tidak pernah berubah)... Saat itu alangkah kagetnya H. Barkah karena bahan khutbah kedua tidak ada di sakunya, cuma kertas catatan tembakau saja yang didapatinya. Dengan sedikit merunduk ke bawah podium dia memanggil anaknya si Andi. Ndi, bapak gak bawa khutbah ke-2 , yang ada cuma catatan timbangan tembakau, km ambil kerumah dl sebentar! Hehehe gmn jadinya coba shlat jumat harus nunggu beberapa lama sampai bahan khutbah ke-2 sampai….